Inilah Mereka yang Sempat Mampir di Istana Semalam, Bakal Calon Menteri? 

Inilah Mereka yang Sempat Mampir di Istana Semalam, Bakal Calon Menteri? 

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menunaikan janjinya sehari setelah dilantik bakal memperkenalkan para calon menteri pengisi kabinet yang akan membantunya pada periode 2019-2024. 

Meskipun belum memperkenalkannya ke publik secara langsung, sejumlah tokoh yang datang ke Istana Kepresidenan pada Senin (21/10/2019) mengonfirmasi mereka diminta Jokowi membantu dalam kabinet.

Sejak pagi sejumlah sosok orang sudah ramai lalu lalang di Kompleks Istana Presiden. Kebanyakan mereka mengenakan kemeja putih ala Jokowi dan menteri pada kabinet sebelumnya.


Berikut adalah beberapa orang yang sempat mampir ke Istana sejak Senin pagi hingga petang.

1. Mahfud MD
Mantan Ketua Mahkamah Konsititusi ini merupakan orang pertama yang hadir di Kompleks Istana. Tiba di kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 09.30 WIB, ia datang mengenakan kemeja putih. Keluar dari Istana, mantan politikus PKB ini menyatakan siap untuk mengabdi kepada negara.

"Saya tadi dipanggil Pak Presiden. Intinya saya diminta mengisi posisi menteri. Kalau tadi berubah akan dilantik Rabu, pagi sudah dilantik," kata Mahfud.

Mahfud MD diketahui merupakan akademisi yang mafhum tentang kehakiman dan hukum di Indonesia. Ia juga pernah menjadi Menteri Pertahanan di era kepresidenan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pada bursa calon Pilpres 2019, Mahfud pun sempat santer disebut akan mendampingi Jokowi sebagai cawapres 2019. Namun, pada detik terakhir justru bukan Mahfud yang dikenalkan ke publik sebagai Cawapres Jokowi melainkan Ketua MUI yang juga Rais Aam PBNU kala itu, Ma'ruf Amin.

Pada periode pemerintahan Jokowi-JK, Mahfud didaulat menjadi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

2. Christiany Eugenia Tetty Paruntu
Tetty sempat mampir ke Istana pada pagi semalam. Serupa Mahfud, Bupati Minahasa Selatan itu menggunakan kemeja putih. Tak banyak kalimat yang meluncur dari Tetty yang datang mengenakan kacamata hitam tersebut.

"Nanti ya, nanti ya," kata dia sambil masuk ke dalam gedung istana.

Belakangan, pihak Istana Kepresidenan menyatakan Tetty tak dipanggil Presiden Jokowi. Tetty baru sebatas usulan dari Partai Golkar untuk menjadi menteri pada periode kedua Jokowi.

"Tadi ada Ibu Tetty, usulan dari Partai Golkar, di dalam tadi beliau menunggu dulu Pak Airlangga. Setelah bertemu Pak Airlangga, beliau langsung meninggalkan Istana lewat samping. Jadi tidak sampai ketemu Presiden," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Bey Machmudin, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10).

Tetty terlahir dari keluarga akademisi dan politisi. Ayah Tetty, Jopie Paruntu adalah mantan rektor Universitas Sam Ratulangi, dan pernah menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD I Sulawesi Utara. Sementara Ibunda Tetty adalah mantan Ketua DPRD II Minahasa Selatan dan eks Ketua DPD Partai Golkar Minahasa Selatan.

3. Nadiem Makarim
Nadiem adalah pendiri perusahaan penyedia transportasi berbasis aplikasi. Nadiem berhasil membawa Gojek menjadi perusahaan Startup mejadi Unicorn di Indonesia.

Setelah bertemu dengan Jokowi, ia mengaku banyak berbicara mengenai visi dan misi untuk Indonesia. Nadiem pun menyatakan kesiapannya untuk membantu presiden.

"Saya bersedia dan menerima. Saya sangat senang sekali hari ini menunjukkan kalau kita siap maju ke depan," ucapnya.

4. Erick Thohir
Erick dikenal sebagai pengusaha media dan olahraga di Indonesia lewat Mahaka Group. Ia menjadi pucuk kepemimpinan kepanitiaan Indonesia saat menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Sementara di dunia politik sempat menjadi ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'aruf Amin saat pemilihan presiden 2019 lalu.

Usai berbicara dengan presiden, Erick enggan buka-bukaan mengenai posisi yang ditawarkan kepadanya. Erick hanya menerangkan bahwa ia diminta untuk membantu di bidang ekonomi.

"[Spesifik] bidang ekonomi. Nanti beliau [Presiden Jokowi] yang menyampaikan," kata Erick.

5. Wishnutama
Wishnutama juga merupakan pengusaha media di Indonesia lewat stasiun televisi, Net TV. Ia juga berkecimpung untuk menyusun acara Asian Games. Gelaran tersebut dianggap sukses dan menuai pujian dari dalam dan luar negeri.

Usai dipanggil Jokowi, pendiri media NET Mediatama Televisi ini mengatakan diminta untuk membantu menangani bidang kreativitas bangsa. Permintaan disampaikan karena sosok Wishnu diharapkan mampu memajukan ekonomi kreatif Indonesia di kancah internasional supaya bisa menghasilkan devisa bagi negara.

"Saya diminta membantu beliau untuk meningkatkan kemampuan kreativitas di Indonesia, lalu meningkatkan devisa," ungkap Wishnu.

6. Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga turut menghampiri Istana Negara pada Senin siang. Airlangga bukanlah sosok baru dalam kabinet Jokowi, karena dia adalah Menteri Perindustrian pada periode sebelumnya.

Airlangga memberi sinyal bahwa Presiden Jokowi akan memberikan kursi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian kepada dirinya di pemerintahan kabinet baru.

Sinyal itu berasal dari hasil diskusi Jokowi dengan Airlangga yang menitikberatkan pada pembenahan defisit neraca perdagangan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Tantangannya terkait dengan defisit neraca perdagangan, kemudian pengembangan kawasan-kawasan ekonomi yang tentunya diharapkan kawasan ini bisa mengisi beberapa industri unggulan," kata Airlangga.

Selain berbicara KEK, pihaknya juga berdiskusi bagaimana mengembangkan kawasan Morowali agar bisa mengelola investasi yang masuk. Kemudian, agar kawasan ini bisa menghasilkan ekspor dengan nilai mencapai US$5 miliar.

7. Tito Karnavian
Kapolri Jendral Tito Karnavian turut menyambangi Istana hari ini. Bukan memakai kemeja putih, Ia datang menggunakan seragam cokelat korps Bhayangkara.

Tak berbicara lebih detail, Tito mengatakan tak tahu ihwal pemanggilan dirinya. Ia menduga pemanggilannya masalah isu keamanan. Tito datang ke sana didampingi sejumlah jajarannya di Kepolisian RI.

"Saya tidak tahu, saya kira dipanggil soal masalah kamtibmas. Saya tadi disampaikan dipanggil presiden, saya pikir akan ditanya soal situasi kantibmas pascapelantikan dan bagaimana pengamanan mengenai dalam rangka pengamanan mengenai kabinet. Prinsip polri berusaha maksimal," ujar Tito di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).

8. Pratikno, Nico Hardjanto, Fadjroel Rachman
Pada siang hari, tiga orang sekaligus datang dan masuk ke dalam istana. Mereka adalah Mantan Mensesneg Pratikno, Mantan Staf Khusus Presiden Nico Hardjanto, dan Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Fadjroel Rahman.

Pratikno dan Nico tak berbicara banyak mengenai pertemuan hari ini dengan presiden. Hanya Fadjroel yang bersedia berbicara. Ia mengaku mendapatkan tugas dari Jokowi saat bertemu sembari makan siang bersama.

"Tetapi mengenai bentuk tugasnya nanti akan diumumkan secara langsung saja, diberitahukan saja oleh presiden," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (21/10).

Kendati begitu, ia enggan membocorkan tugas yang akan diberikan Jokowi. Ia tak menjawab tentang tugas yang diberikan sebagai menteri atau juru bicara presiden.

"Saya mengatakan kepada Pak Jakowi bahwa saya bersedia menerima apapun yang diperintahkan kepada saya untuk membantu beliau dan untuk negara ini," ujarnya.

9. Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo
Saat matahari mulai bergeser ke barat, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merapat ke Istana. Ia datang bersama dengan Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo mengenakan baju kemeja putih pada sore hari.

Usai berbicara dengan Jokowi, Prabowo dengan lantang mengatakan telah diminta orang nomor satu di Indonesia untuk membantu di bidang pertahanan.

"Saya baru saja menghadap presiden RI yang kemarin baru dilantik. Kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau," kata Prabowo kepada wartawan.

"Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Gerindra apabila diminta kami siap membantu dan hari ini resmi diminta. Saya diminta untuk di bidang pertahanan," imbuh rival Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019 tersebut.

Prabowo sebelumnya adalah pesaing Jokowi di Pemilihan Presiden 2019. Untuk kedua kalinya Prabowo kalah di pemilhan Presiden dari Joko Widodo.

Sebelumnya Prabowo juga telah bertamu ke sejumlah petinggi partai dalam koalisi Jokowi seperti Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.**